Dokter tertua di dunia wafat pada usia 114 tahun
Dokter tertua di dunia, yang pensiun dari profesinya ketika dia berumur 103 tahun setelah menjalani praktik medis selama 70 tahun, telah meninggal. Dr Leila Denmark wafat pada usia 114 tahun di rumahnya pada Minggu lalu (1/4) di Athens, Georgia.
Dr Denmark menjadi dokter residen pertama di Rumah Sakit Anak Henrietta Egleston di Atlanta saat RS itu dibuka perdana pada 1928, kata cucunya Steven Hutcherson.
Dia juga mengaku pasien pertama di rumah sakit yang sekarang menjadi bagian dari Pusat Kesehatan Anak Atlanta.
Dia suka menolong anak-anak dan hal itu menunjukkan caranya kembali ke keluarga lain yang sudah menunggunya, kata Mr Hutcherson, seperti dilansir dari dailymail.
“Dia akan berkata, siapa malaikat kecil selanjutnya?”.
Dr Denmark mulai praktik di rumahnya di Atlanta pada 1931 dan berlanjut hingga masa pensiunya pada 2001 – 70 tahun kemudian.
Hal tersebut membuatnya menyandang gelar dokter tertua di dunia, kata Robert Young, konsultan senior untuk ilmu mengenai usia lanjut dalam Guinness World Records. Dia juga merupakan orang tertua keempat yang hidup di dunia.
Sepanjang karirnya, Dr Denmark selalu menjaga agar tempat kerjanya terletak di dalam atau dekat rumahnya, dimana anak-anak dan orang tua bisa mendatangi dia kapan saja untuk perawatan.
Cucunya mengatakan, anak-anak akan datang dan dia pun menghabiskan waktu sebanyak yang dia butuhkan bersama para orang tua untuk menolong bayi atau anak tersebut. Apa yang dia lakukan adalah mencari cara untuk menolong mereka agar tetap sehat.(dailymail.co.uk/k29/yri)
Ini dia ragam festival tergila di Dunia
Festival dunia penuh dengan warna, keunikan budaya, peristiwa dan hal-hal aneh. Beberapa budaya mungkin tidak sesuai dengan selera orang, namun di sini ada beberapa festival yang tidak biasa dan mungkin baru pertama kali Anda mendengar, berikut festival teraneh di dunia:

- The Baby Jumping Festival (El Colacho)
1. The Baby Jumping Festival (El Colacho), Spanyol
Pertama kali dipentaskan pada tahun 1620, festival aneh ini merayakan Corpus Christi dimana orang dewasa akan berpakaian seperti Iblis yang kemudian melompati deretan bayi tergeletak di jalan.
2. Camel Wrestling Championship, Turki
Gulat unta ini melibatkan dua unta yang saling menyeruduk satu sama lain sampai salah satu menyerah. Biasanya unta yang kalah akan berlari ke kerumunan penonton, sehingga menyebabkan kepanikan bagi penonton yang mencoba untuk menghindari tidak diinjak-injak.

- Monkey Buffet Festival, Thailand
3. Monyet Buffet Festival, Thailand
Lebih dari 600 monyet diundang ke pesta, dimana di dalam pesta tersebut disajikan lebih dari dua ton sosis panggang, buah segar, ice krim dan makanan lainnya. Penduduk setempat membuat pesta tersebut sebagai ucapan terima kasih kepada monyet-monyet yang menghuni desa dan menarik minat ribuan wisatawan setiap tahun.
4. Boryeong Mud Festival, Korea Selatan
Pertama kali dipentaskan pada tahun 1998, Festival Lumpur Boryeong menarik minat lebih dari satu juta pengunjung ke kota Korea Selatan. Lumpur tersebut dikabarkan kaya akan mineral, diangkut dari ke Pantai Daecheon untuk para wisatawan dan penduduk lokal.
5. Hadaki Matsuri (Naked Festival), Jepang
Peserta yang mengikuti festival ini harus berpakaian dalam fundoshi Jepang, atau hanya memakai cawat saja, dan kemudian melemparkan lumpur dan air kepada peserta lainnya. Menurut mereka melemparkan lumpur dan air melambangkan pemurnian. Meskipun festival tersebut merupakan acara rohani, namun banyak peserta yang bergabung hanya untuk bersenang-senang. (Telegraph/k23/yri)